Membuat Program Materi Rumus-Rumus Fisika Dengan Looping di Java

Menghitung Ohm

Pengertian, Rumus dan Bunyi Hukum Ohm

Dalam Ilmu Elektronika, Hukum dasar Elektronika yang wajib dipelajari dan dimengerti oleh setiap Engineer Elektronika ataupun penghobi Elektronika adalah Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada Paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada tahun 1827.

Bunyi Hukum Ohm

Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :

“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.

Momentum

Momentum linear atau biasa disingkat momentum didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatan.

p = m v

Keterangan : 

  • p = momentum
  • m = massa (kilogram)
  • v = kecepatan (meter/sekon)

Momentum merupakan besaran vektor sehingga selain mempunyai besar, momentum juga mempunyai arah. Arah momentum sama dengan arah kecepatan benda atau arah gerakan benda.

Momentum berbanding lurus dengan massa dan kecepatan. Semakin besar massa, semakin besar momentum. Demikian juga semakin besar kecepatan, semakin besar momentum. Misalnya terdapat dua mobil, sebut saja mobil A dan mobil B. Jika massa mobil A lebih besar dari massa mobil B dan kedua mobil bergerak dengan kecepatan yang sama maka mobil A mempunyai momentum lebih besar daripada mobil B. Demikian juga jika mobil A dan mobil B mempunyai mempunyai massa sama dan mobil A bergerak lebih cepat daripada mobil B maka momentum mobil A lebih besar daripada momomentum mobil B. Apabila sebuah benda bermassa tidak bergerak atau diam maka momentum benda tersebut nol.

Satuan internasional momentum adalah kilogram meter / sekon, disingkat kg m/s.

Usaha dan Energi

A. Usaha

Usaha adalah hasil kali perpindahan dan gaya yang searah dengan perpindahan. Rumus dari usaha adalah :

w =  F . S

Keterangan :

  • W = Usaha (J)
  • F = gaya ( newton=N)
  • S = perpindahan (m)

Pembahasan secara matematis di SMP dibatasi pada gaya yang segaris nilai usaha dapat bernilai positif, negatif maupun nol (0).

  1. Usaha bernilai positif jika gaya menyebabkan perpindahan benda searah dengan gaya. Contoh : ani mendorong meja kedepan dan perpindahan meja ke depan.
  2. Usaha bernilai negatif jika gaya menyebabkan perpindahan benda berlawanan arah dengan gaya. Contoh : usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan, Andi mendorong mobil naik di jalan menanjak, tetapi mobil malah bergerak turun.
  3. Usaha bernilai nol (0) jika gaya tidak menyebabkan benda berpindah atau perpindahan benda tegak lurus dengan gaya.

B. Energi

Energi adalah kemampuan melakukan usaha atau kerja.

Bentuk bentuk energi adalah :

  • Energi panas
  • Energi gerak
  • Energi potensial
  • Energi bunyi
  • dan lain lain

Energi dapat dimanfaatkan saat mengalami perubahan bentuk.

C. Energi Mekanik

Apa yang dimaksud dengan energi mekanik? Energi mekanik adalah produk dari jumlah energi potensial dan energi kinetik.

1. Energi Potensial

Apa yang dimaksud energi potensial? Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya. Contoh dari energi potensial adalah energi potensial pegas dan energi potensial gravitasi. Pembahasan secara matematis di SMP dibatasi pada energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi yaitu, energi yang dimiliki oleh benda karena posisinya atau kedudukannya terhadap bumi.

Rumusnya adalah :

Ep = m . g . h

Keterangan :

  • Ep = energi potensial (joule = j)
  • m = massa (kg)
  • h = ketinggian (m)
  • g = percepatan gravitasi (m/s2)

Nilai percepatan gravitasi di tiap tempat berbeda, tetapi yang sering dipakai dalam soal adalah g = 10 m/s2.

2. Energi Kinetik

Apa yang dimaksud energi kinetik? Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena gerakannya.

Rumusnya adalah :

Ek = 1/2 . m . v2 (pangkat 2)

Keterangan :

  • Ek = Energi kinetik (J)
  • m = Massa (kg)
  • v = Kecepatan (m/s)

3. Hubungan Ek, Ep dan Em

Em = Ep + Ek

Tekanan

Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A).

Keterangan :

  • P : Tekanan dengan satuan pascal (Pressure)
  • F : Gaya dengan satuan newton (Force)
  • A : Luas permukaan dengan satuan m2 (Area)

Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.

Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.

Barometer air raksa sebagai pengukur tekanan udara dalam satuan milibar
Barometer air raksa sebagai pengukur tekanan udara dalam satuan milibar

Gaya

Pengertian Gaya Dan Jenis-Jenis Gaya

Gaya merupakan dorongan, tarikan dan putaran yang membuat benda bergerak lebih cepat atau lebih lambat, berubah arah atau bentuk. Ketika gaya sedang mempengaruhi suatu benda berarti kerja sedang dilakukan pada benda tersebut sebagai wujud perubahan dari bentuk energi ke bentuk lain. Gaya dapat bekerja pada arah yang sama atau arah yang berlawanan.

Selama ini kita mempelajari bahwa gaya yang diberikan kepada suatu benda harus melalui sentuhan langsung antara dua benda. Dengan demikian, gaya dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh.

Gaya sentuh terjadi jika benda yang memberikan gaya dan benda yang menerima gaya melakukan kontak langsung.

Contohnya :

  • Orang menarik orang
  • Orang menarik karet
  • Mobil menabrak mobil lain
  • Atlet memutar martil

Pada gaya tak sentuh, benda yang memberikan gaya dan benda yang menerima gaya tidak terjadi kontak langsung. Contohnya, gaya tarik matahari pada planet-planet yang mengelilinginya, gaya antara magnet dan besi, serta gaya antara potongan-potongan kertas kecil dengan mistar plastik yang sudah digosok dengan rambut kering.

A. Hubungan Gaya dan Kacepatan

Percepatan adalah dampak gaya yang paling mudah diamati. Percepatan didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan kecepatan dengan selang waktu terjadinya perubahan itu. Memperbesar gaya pada suatu benda akan meningkatkan laju percepatannya. Hubungan antara percepatan, gaya dan massa adalah bahwa gaya merupakan hasil kali massa dengan percepatan.

Benda dengan massa tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Gaya gravitasi tersebut membuat benda semakin cepat ke permukaan bumi. Benda itu mengalami percepatan karena pengaruh gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah. Percepatan beda semakin tinggi jika pada saat benda dijatuhkan ada gaya dorong ke bawah.

B. Pengukuran Gaya

Besaran gaya dapat diukur menggunakan alat ukur gaya yang sederhana disebut neraca pegas. Neraca pegas terdiri atas sebuah pegas yang digantungi dengan kait penggantung beban. Di atas pegas terdapat jarum penunjuk gaya. Ketika gaya pada kait beban merentangkan pegas, jarum penunjuk akan bergerak pada skala neraca. Angka pada skala neraca menunjukkan besar gaya yang sedang diukur. Semakin kuat pegas, semakin besar gaya yang dapat diukur oleh neraca pegas.

Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI) adalah newton dan dilambangkan N.

Satuan yang lainnya adalah dyne

1 Newton = 105 dyne

Gravitasi menimbulkan gaya sebesar 9,8 N pada setiap kilogram massa.

C. Macam-Macam Gaya

Ada beberapa macam gaya yang kita kenal diantaranya:

1. Gaya Gesekan

Gaya gesekan merupakan gaya yang ditimbulkan oleh permukaan benda yang saling bergesekan. Kedua permukaan yang bergesekan pasti bersentuhan sehingga gaya gesekan dikatakan gaya sentuh. Gaya gesekan arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda, sehingga dapat melambatkan gerak benda. Gesekan mengubah energi kinetik menjadi energi panas ketika gesekan menahan gaya gesekan.

Gaya gesekan dibedakan menjadi :

  • Gaya gesekan statis, merupakan gaya gesekan yang timbul sejak benda diberi gaya sampai sesaat sebelum benda dimulai bergerak.
  • Gaya gesekan kinetis, adalah gaya gesekan yang timbul ketika benda bergerak.

Gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan. Semakin halus permukaan benda maka semakin kecil gaya gesekan. Dan sebaliknya, semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya gesekan.

Cara mengurangi gesekan dengan menggunakan minyak pelumas, untuk mengambangkan kedua permukaan sehingga keduanya tidak langsung bersentuhan.

Contoh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari :

  • Pembuatan jalan raya tidak boleh licin sehingga saat bergesekan dengan ban tidak akan tergelincir.
  • Mata bor dengan gerinda dan pisau yang diasah juga memanfaatkan gaya gesekan sehingga pisau bisa lebih tajam.
  • Gesekan antara sepatu pemain sepak bola dengan rumput menyebabkan pemain tidak mudah jatuh. Pada bawah sepatu terdapat paku-paku agar tidak tergelincir.
  • Korek api menggunakan gesekan.
  • Rem sepeda dengan menggunakan dua bantalan karet untuk menjepit poros ban sepeda.

Gaya gesekan yang merugikan :

  • Gaya gesekan pada permukaan dan yang sedang bergerak menimbulkan panas pada permukaan tersebut. Ban yang melaju dengan waktu yang lama akan menjadi panas dan mudah pecah.
  • Gaya gesekan pada mesin kendaraan menyebabkan mesin cepat aus, cepat panas, dan penggunaan bahan bakar menjadi boros. Karena itu, mesin diberi minyak pelumas untuk mengurangi gesekan.
  • Gaya gesekan antara air hujan dengan tanah pegunungan yang tandus menyebabkan erosi dan kesuburan tanah menjadi hilang.
  • Gesekan antara mobil dengan udara menyebabkan mobil tidak dapat bergerak dengan kecepatan maksimal.

2. Gaya Berat (Gaya Gravitasi)

Gaya berat merupakan gaya tarik antara dua benda yang memiliki massa. Gaya ini juga disebut gaya gravitasi. Adanya gaya gravitasi bumi menyebabkan semua benda yang ada di permukaan bumi selalu ditarik ke arah pusat bumi. Semakin jauh dari pusat bumi, maka berat benda semakin berkurang.

Penerapan gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

  • Para penerjun bebas mengalami percepatan gravitasi penuh hanya selama beberapa saat setelah melompat dari pesawat.
  • Pesawat luar angkasa yang sedang beredar mengelilingi bumi akan mengalami percepatan ke arah bumi akibat gaya gravitasi. Akibatnya penumpang pesawat merasa kehilangan berat badan karena gaya yang dapat menyebabkan benda jatuh bebas.

3. Gaya Pegas

Gaya pegas adalah gaya yang dimiliki oleh pegas yang tergantung atau pegas yang terenggang ataupun termampatkan. Gaya pegas juga terdapat pada anak panah yang terlepas dari busurnya.

Contoh lainnya : perenang yang meloncat dari papan loncat di kolam renang.

4. Gaya Listrik

Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik. Contoh gaya listrik adalah alat rumah tangga yang digerakkan dengan tenaga listrik, seperti solder listrik mengubah energi listrik menjadi energi panas, radio mengubah energi listrik menjadi energi bunyi, serta lampu mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.

5. Gaya Otot

Gaya otot adalah tarikan atau dorongan terhadap suatu benda yang dihasilkan oleh otot. Contohnya gaya otot dalam kehidupan sehari-hari adalah kuda yang menarik kereta, orang yang mendorong mobil.

6. Gaya Mesin

Gaya mesin adalah tarikan atau dorongan yang dilakukan oleh mesin. Contohnya, sebuah mobil yang sedang bergerak melaju karena adanya gaya mesin.

7. Gaya Magnet

Gaya magnet adalah tarikan atau dorongan yang dilakukan oleh magnet. Contohnya besi diatas meja akan tertarik oleh magnet saat didekatkan.

Source Code Java :

/*
 * To change this license header, choose License Headers in Project Properties.
 * To change this template file, choose Tools | Templates
 * and open the template in the editor.
 */
package quiz;
 
import java.util.Scanner;
 
/**
 *
 * @author IDPRS
 */
public class menuTugas {
 public static void main(String args[]) {
 String loop, pilihMenu = "";
 
 System.out.println("=========================================");
 System.out.println("| MENU Perhitungan FISIKA |");
 System.out.println("========================================= ");
 System.out.println("| 1. Menghitung Hukum OHM |");
 System.out.println("| 2. Momentum |");
 System.out.println("| 3. Usaha & Energi |");
 System.out.println("| 4. Tekanan |");
 System.out.println("| 5. Gaya |");
 System.out.println("=========================================");
 
 Scanner scan = new Scanner(System.in);
 for (loop="Y"; loop.equals("Y")||loop.equals("y");) {
 System.out.print("Pilih Menu [1 - 5] : ");
 int pilihan = scan.nextInt();
 switch (pilihan) {
 case 1:
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("==---===---===[ Mengitung Hukum OHM ]===---===---===");
 System.out.println("Rumus HUKUM OHM Adalah : R=V/I");
 System.out.println("Mencari Hambatan Listrik (R). Dengan Memasukan Beda Potensial (V) dan Kuat Arus Listrik (I)");
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.print("Masukan [ V ] = ");
 float V = scan.nextFloat();
 System.out.print("Masukan [ I ] = ");
 float I = scan.nextFloat();
 double R=0;
 R = V/I;
 System.out.println("Diketahui : ");
 System.out.println("Beda Potensial [V] Adalah "+V);
 System.out.println("Kuat Arus Listrik [I] Adalah "+I);
 System.out.println("Maka, R = V/I Adalah "+R);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 
 System.out.print("Ada Sebuah Studi Kasus.. "
 + "\nJika Anda Mau Menghitung Tekan [1] atau Tekan [2] Untuk Ke Menu Sebelumnya : ");
 
 int pilihmenu = scan.nextInt();
 if (pilihmenu==1) {
 System.out.println("[ Study Kasus (1) ]");
 System.out.println("-------------------");
 System.out.println("Mencari, Hambatan Listrik (R) dengan Beda Potensial 12 Volt dan Kuat Arus Listrik 2 A. Berapa Hambatan Listrik yan didapat");
 System.out.print("Masukan [ V ] = ");
 float V1 = scan.nextFloat();
 System.out.print("Masukan [ I ] = ");
 float I1 = scan.nextFloat();
 double R1=0;
 R1 = (V1/I1);
 System.out.println("Maka, Hambatan Listrik yang diperoleh adalah "+R1);
 System.out.println("-------------------------------------------------");
 
 }
 else
 if (pilihmenu==2) {
 System.out.println("Silahkan Pilih Menu Yang Lain.. Terima Kasih");
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 }
 break;
 
 case 2:
 for (loop="Y"; loop.equals("Y")||loop.equals("y");) {
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("---===---===---===---[ MOMENTUM ]---===---===---===---");
 System.out.println("==---===---===[ Persamaan Arus Listrik ]===---===---===");
 System.out.println("Rumus Persamaan Arus Listrik Adalah ");
 System.out.println("[1] Untuk Mencari Kuat Arus Listrik Yaitu I = Q/t ");
 System.out.println("[2] Untuk Mencari Besar Muatan Listrik Yaitu Q = I*t ");
 System.out.println("[3] Untuk Mencari Selang Waktu Yaitu t = Q/I ");
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("Keterangan : ");
 System.out.println("I = Kuat Arus Listrik (Ampere = A)");
 System.out.println("Q = Besar Muatan Listrik (Coulomb = C");
 System.out.println("t = Selang Waktu (Sekon = s");
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("Contoh Soal dan Penyelesaian : ");
 System.out.println("Dalam Suatu Penghantar Mengalir arus 15 Ampere selama 3 detik. Tentukan Besar Muatan Listrik");
 
 System.out.print("Kuat Arus Listrik [I] = ");
 double I2 = scan.nextDouble();
 System.out.print("Selang Waktu [ t ] = ");
 double t = scan.nextDouble();
 double Q = 0;
 Q = I2*t;
 System.out.println("Maka, Besar Muatan Listrik [Q], dengan rumus Q = I*t Adalah "+Q);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.print("Jika Anda Ingin Mencoba Untuk Menggunakan Rumus dengan Pencarian yg Lain, "
 + "\nSilahkan.. Pilih dan tekan [1][2][3] - Jika Tidak Tekan [4] = ");
 
 int pilihmenu2 = scan.nextInt();
 if (pilihmenu2==1) {
 System.out.println("[1] Untuk Mencari Kuat Arus Listrik.. Yaitu I = Q/t ");
 System.out.println("-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-");
 System.out.println("Berarti, Nilai yang ingin didapat adalah Kuat Arus Listrik atau I");
 System.out.print("Silahkan Input Nilai Untuk mencari I ");
 System.out.print("Besar Muatan Arus Listrik [Q] = ");
 double Q2 = scan.nextDouble();
 System.out.print("Selang Waktu [ t ] = ");
 double t2 = scan.nextDouble();
 double I3 = 0;
 I3 = Q2/t2;
 System.out.println("Maka, Kuat Arus Listrik [I], dengan rumus I = Q/t Adalah "+I3);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------");
 }
 else
 if (pilihmenu2==2) {
 System.out.println("[2] Untuk Mencari Besar Muatan Listrik Yaitu Q = I*t ");
 System.out.println("-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-");
 System.out.println("Berarti, Nilai yang ingin didapat adalah Besar Muatan Listrik atau Q");
 System.out.print("Silahkan Input Nilai Untuk mencari Q ");
 System.out.print("Kuat Arus Listrik [I] = ");
 double I3 = scan.nextDouble();
 System.out.print("Selang Waktu [ t ] = ");
 double t2 = scan.nextDouble();
 double Q2 = 0;
 Q2 = I3*t2;
 System.out.println("Maka, Besar Muatan Listrik [Q], dengan rumus Q = I*t Adalah "+Q2);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------");
 }
 else
 if (pilihmenu2==3) {
 System.out.println("[3] Untuk Mencari Selang Waktu Yaitu t = Q/I ");
 System.out.println("-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-[-]-");
 System.out.println("Berarti, Nilai yang ingin didapat adalah Selang Waktu atau t");
 System.out.print("Silahkan Input Nilai Untuk mencari t ");
 System.out.print("Besar Muatan Listrik [ Q ] = ");
 double Q2 = scan.nextDouble();
 System.out.print("Kuat Arus Listrik [ I ] = ");
 double I3 = scan.nextDouble();
 double t2 = 0;
 t2 = Q2/I3;
 System.out.println("Maka, Selang Waktu [t], dengan rumus Q = I*t Adalah "+t2);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------");
 }
 else
 {
 System.out.println("Silahkan Pilih Menu Yang Lain.. Terima Kasih");
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 }
 System.out.print("Pilih yang lain Hayooo.. Tekan [Y/N] : ");
 loop = scan.next();
 }
 break;
 case 3:
 for (loop="Y"; loop.equals("Y")||loop.equals("y");) {
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("---===---===---===---[ Usaha Dan Energi ]---===---===---===---");
 System.out.println("[1] Usaha ");
 System.out.println("[2] Energi ");
 System.out.print("Pilih Menu Tersebut = ");
 int pilihmenu3 = scan.nextInt();
 if (pilihmenu3==1) {
 System.out.println("---===---===---===--[ Usaha ]--===---===---===---===");
 System.out.println("Rumus [ W = F*S ] "
 + "\nKeterangan :"
 + "\n[ W = usaha (newton meter atau Joule) ]"
 + "\n[ F = gaya (newton) ]"
 + "\n[ S = jarak (meter) ]"
 + "\nUsaha Yang Dilakukan Oleh Pegas"
 + "[ W = (1/2*k*x^2) ]"
 + "\n[ W = usaha (newton meter atau Joule) ]"
 + "\n[ k = konstanta pegas (Newton/m2) ]"
 + "\n[ x = pertambahan panjang pegas (meter) ]");
 
 System.out.print("Jika ada sebuah Kasus/Soal Tekan [1], Jika Ingin menghitung sendiri Tekan [2]"
 + "\nPilih dan Tekan = ");
 
 int pilihmenu32 = scan.nextInt();
 if (pilihmenu32==1) {
 System.out.println("=====******======[ Sebuah Kasus / Soal ]=====******======");
 System.out.println("Gaya 20 Newton dikerjakan pada balok hingga balok berpindah sejauh 2 meter. Usaha yang dikerjakan gaya F pada balok adalah ");
 System.out.println("Diketahui : "
 + "\nF = 20 Newton"
 + "\ns = 2 meter");
 float F = 20;
 System.out.println("Nilai Gaya (F) = "+F);
 float s = 2;
 System.out.println("Nilai Jarak (S) = "+s);
 float W;
 W = (F*s);
 System.out.println("Maka, usaha yang diperoleh dari Soal tersebut (W = F*S) adalah "+W);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 
 }
 else
 if (pilihmenu32==2)
 {
 System.out.println("=====******======[ Input Soal Sendiri ]=====******======");
 System.out.println("Tentukan Nilai Gaya dan Jarak : ");
 float F2 = scan.nextFloat();
 System.out.print("Masukan Nilai Gaya (F) = ");
 float s2 = scan.nextFloat();
 System.out.print("Masukan Nilai Jarak (s) = ");
 System.out.println("Diketahui : "
 + "\nGaya = "+F2
 + "\nJarak = "+s2);
 System.out.println("Hasil perhitungan = ");
 float W2=0;
 W2 = (F2*s2);
 System.out.println("Maka, usaha yang diperoleh dari Soal tersebut (W = F*S) adalah "+W2);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 }
 else {
 System.out.println("Silahkan Pilih Menu Lain... ");
 }
 }
 if (pilihmenu3==2) {
 System.out.println("---===---===---===--[ Energi ]--===---===---===---===");
 System.out.println("Rumus [ Em = Ep + Ek ] "
 + "\n------------------------------------------------------------------------------"
 + "\n Untuk Mencari Em, Terlebih dahulu menghitung Ep & Ek... Dengan Cara : "
 + "\n[1] Energi mekanik"
 + "\n[2] Energi Kinetik");
 
 System.out.println("------------------------------------------------------------------------");
 System.out.print("Pilih Energi yang ingin dihitung = ");
 int pilihmenu31 = scan.nextInt();
 if (pilihmenu31==1) {
 System.out.println("=========[ Energi Mekanik ]========="
 + "\nRumus [ Ep = m*g*h ]"
 + "\nKeterangan : "
 + "\n[Ep : Energi potensial (J) ]"
 + "\n[ m : massa benda (kg) ]"
 + "\n[ g : percepatan gravitasi (m/s2) ]"
 + "\n[ h : tinggi benda dari permukaan tanah (meter) ");
 
 System.out.println("=========[ Energi Mekanik ]========="
 + "\nRumus [ Ek = 1/2 * m * v^2 ]"
 + "\n[ Ek = Energi Kinetik (J) ]"
 + "\n[ m = Massa benda (kg) "
 + "\n[ v = kecepatan benda (kg) ]");
 
 System.out.println("");
 }
 
 }
 System.out.print("Pilih yang lain Hayooo.. Tekan [Y/N] : ");
 loop = scan.next();
 }
 break;
 
 case 4:
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("---===---===---===---[ TEKANAN ]---===---===---===---");
 System.out.println("Rumus [ p = F/A ] "
 + "\np = Tekanan (N/m^2 atau dn/cm^2"
 + "\nF = Gaya (N atau dn)"
 + "\nA = Luas alas/penampang (m^2 atau cm^2)");
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("Untuk mencari Tekanan (p), harus menentukan nilai Gaya dan Luas Alas terlebih dahulu ");
 System.out.print("Tentukan Nilai Gaya (N) = ");
 float F = scan.nextFloat();
 System.out.print("Tentukan Nilai Luas alas (cm^2) = ");
 float A = scan.nextFloat();
 
 System.out.println("Diketahui ");
 System.out.println("Gaya = "+F);
 System.out.println("Luas alas = "+A);
 System.out.println("Jawab : ");
 float p=0;
 p = F/A;
 System.out.println("Maka, Tekanan yang diperoleh dari perhitungan tersebut dengan Rumus p = F/A adalah "+p);
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 
 break;
 
 case 5:
 for (loop="Y"; loop.equals("Y")||loop.equals("y");) {
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.println("---===---===---===---[ Gaya ]---===---===---===---");
 System.out.println("[1] Gaya Gesek"
 + "\n[2] Gaya Berat"
 + "\n[3] Berat Jenis");
 System.out.println("-------------------------------------------------------------------------------------------");
 System.out.print("Pilih Gaya yang ingin anda Hitung [1/2] = ");
 int pilihmenu33 = scan.nextInt();
 if (pilihmenu33==1) {
 System.out.println("-_-_-_-_-_-[ Gaya Gesek ]-_-_-_-_-_-");
 System.out.println("Rumus (Fg = Miu*N)"
 + "\nFg = Gaya Gesek (N)"
 + "\nMiu = Koefisien Gesekan"
 + "\nN = Gaya Normal");
 }
 else
 if (pilihmenu33==2) {
 System.out.println("-_-_-_-_-_-[ Gaya Berat ]-_-_-_-_-_-");
 System.out.println("Rumus (w = m*g)"
 + "\nw = Gaya Berat (N)"
 + "\nm = massa benda (kg)"
 + "\ng = Gravitasi bumi (m/s^2)");
 
 }
 else
 if (pilihmenu33==3) {
 System.out.println("-_-_-_-_-_-[ Berat Jenis ]-_-_-_-_-_-");
 System.out.println("Rumus (s = p*g atau s = w/V)"
 + "\ns = berat bersih (N/m^3)"
 + "\nw = berat janda (kg)"
 + "\nv = volume oli (m^3)"
 + "\np = massak kompor (kg/m^3)");
 
 }
 System.out.print("Pilih yang lain Hayooo.. Tekan [Y/N] : ");
 loop = scan.next();
 }
 break;
 
 default:
 System.out.println("Menu yang anda pilih Tidak Ada");
 }
 
 System.out.print("Silahkan Pilih Menu Yang Lain.. Seru Lhooo.. Tekan [Y/N] : ");
 loop = scan.next();
 //System("CLS");
 
 }
 System.out.println("Terima Kasih.. ");
 }
}

Hasil Output Program :

Tampilan program ketika dijalankan
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url