Apa Itu Bahasa Pemrograman Kotlin?

Sejarah dan Inspirasi dari Kotlin

Pada tahun 2010, JetBrains memulai proyek open source baru. Proyek ini adalah bahasa pemrograman yang diketik secara statis yang menargetkan JVM, Android, JavaScript dan Native. Kotlin - nama sebuah pulau di Rusia - terinspirasi oleh tim pengembangan yang akan didirikan sebagai nama bahasa pemrograman.

Mungkin karena pulau ini terletak tidak jauh dari markas tim programmer JetBrains, yaitu Saint Petersburg, Rusia. Bahasa Kotlin pertama kali dirilis pada Februari 2016 dengan versi 1.0. Sekarang telah mencapai versi 1.4.31 pada April 2021.

Pengembangan Kotlin oleh JetBrains

Di balik pesatnya kemajuan Kotlin, ada pengembang hebat dan kreatif dari JetBrains. Kotlin dikembangkan oleh lebih dari 50 pengembang yang dipimpin oleh Andrey Breslav. Mereka semua terinspirasi oleh bahasa pemrograman yang ada seperti Java, Scala, JavaScript, C# dan Groovy. Apa bedanya? Salah satunya, JetBrains memastikan bahwa Kotlin sangat mudah dipelajari.

Kotlin sebagai Bahasa Pemrograman Open Source

Karena tergolong proyek open source, Kotlin bisa bebas digunakan secara gratis. Kotlin dikembangkan di bawah lisensi Apache 2.0 dan kode sumber dapat diakses di halaman GitHub-nya (https://github.com/jetbrains/kotlin). Kita juga dapat berkontribusi dengan mengirimkan permintaan tarik ke repositori.

Penerapan Kotlin dalam Berbagai Platform dan Proyek

Kotlin dapat digunakan untuk berbagai pengembangan aplikasi, baik itu server atau backend, situs web, atau ponsel Android. Saat ini sedang dikembangkan oleh Kotlin / Native. Apa yang begitu unik? Kotlin / Native memungkinkan pengembang untuk menggunakannya sebagai bahasa pemrograman dalam pengembangan aplikasi di platform lain seperti sistem tertanam, desktop, macOS, dan iOS. Bahkan tidak menutup kemungkinan Kotlin juga bisa digunakan untuk data science dan machine learning. Menarik, bukan?

Alat Pendukung dan Pembangunan untuk Kotlin

Alat pendukung untuk Kotlin, sangat kuat. Kita dapat dengan mudah menggunakan Kotlin di IDIs seperti IntelliJ IDEA, Android Studio, Eclipse, dan NetBeans. Kamu juga dapat menggunakan perintah terminal untuk mengkompilasi dan menjalankan Kotlin. Hal yang sama berlaku untuk membangun alat. Di JVM kita bisa menggunakan Gradle, Maven, Ant, atau Cobalt. Ada juga beberapa alat build yang menargetkan JavaScript.

Target dan Bytecode dari Kotlin

Seperti yang dijelaskan, kita dapat menargetkan Kotlin ke beberapa target. Kotlin akan menghasilkan bytecode yang berbeda sesuai dengan target mereka. Saat menargetkan JVM, Kotlin akan menghasilkan bytecode yang kompatibel dengan Java. Kemudian ketika menargetkan JavaScript, Kotlin akan berubah menjadi ES5.1 dan menghasilkan kode yang kompatibel dengan sistem modul termasuk AMD dan CommonJS. Sedangkan untuk native, Kotlin akan menghasilkan kode khusus untuk platformnya melalui LVVM.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url